Senin, Agustus 15, 2011

Bertamu


Ketika sang maut mengetuk pintu
Sama sekali ku tak menyangka
Ia membuka sepatu sebelum masuk
Lalu menyapa

Aku bahkan tak mengenali

Ia meminta segelas kopi dan asbak rokok
Tak lama asap mengepul
Kamu siapa, tanyaku
Seorang tamu, jawabnya

Malam beranjak tua
Bahkan jangkrik meringkuk di peraduan
Ada urusan apa ya?
Menjemput kawan lama, bisiknya

Di ruang tidur
Perempuan tua lemas terbujur
Napasnya menebal memipih tertatih
Senada dengan sungai air mata di pipi

Ah... kenapa bertamu di saat semacam ini
Tak tahukah kami sedang menabung pedih

Aku mengetuk-ngetuk udara muram
Sang maut menatap langit-langit. Diam
Mendengar satu dua ayat-Nya
Dibacakan di telinga

Allah
Allah
Allah

Satu napas
Lalu tenang

Ah, dasar...
Tahu begitu, tak ku buka pintu

Sang maut pamit pulang
Jangan kembali, teriakku

Tak mungkin, ia tersenyum
Kita kan kawan lama
Bila tiba waktu
Aku kan mengunjungimu

Kalau begitu tak akan ku buka pintu, batinku
Tapi bisakah begitu?

2 komentar:

felyina mengatakan...

adaw...... serem

reza is fahmi mengatakan...

oleh2 ngelayat nenek :(