Selasa, Januari 31, 2012

Airmatakah Itu, Mama?


Kita berkumpul di kamar
Sesak oleh rindu yang memar
Tiramisu coklat
Dan paduan suara ucapan selamat
Lilin angka satu dan tujuh
Kecup hangat di pipimu rapuh
Dan bertubi canda
Dan sejumput doa
Dan bergulung-gulung cinta
Seperti ombak
Hanya cinta, lain tidak

Ada kilau cahaya di matamu yang tertawa
Airmatakah itu, mama?

Seperti embun, airmata itu
Seperti itu rapuhnya dirimu
Dan betapa hingga kini kami masih saja tak percaya
Engkau sendiri menghela kami taklukkan dunia

Selamat ulang tahun mama

4 komentar:

Noveni As'ad mengatakan...

merinding bacanya..tapi kenapa angkanya satu lalu tujuh ya Za? kupikir ulang tahun lu (bingung ^_^)

reza is fahmi mengatakan...

hohoho... nyokap kalo ditanya usianya brapa, selalu konsisten bilang tujuhbelas jalan.....

felyina mengatakan...

olala..... g binung komen apaan. Your poems always touch every reader's heart. cieeeeeh. Prettt!!!!
Tp beneran, emang menyentuh hati lo. T_T

andri K wahab mengatakan...

penuh nyawa sekali postingannya bro :-D