Senin, Mei 31, 2010

p e s o n a

gadis itu...

ia punya pesona langit tepi pantai, saat matahari tenggelam ke balik lazuardi. begitu indah dan damai. berlatar musik riang camar, berlatar nyiur anggun gemulai. kau enggan mengedipkan mata, takut keajaiban itu menghilang dari pandangan. pesonanya mengendap dan sungguh...
melelehkan dirimu

pada akhirnya...
ia pergi dan semesta dirimu merindukannya. sangat merindu. tapi kau tak khawatir, karena esok kau bisa menemukan kembali keajaiban langit tepi pantai itu, pada langit yang sama, pantai yang sama, setiap hari, sepanjang hidup.

namun tidak dengan gadis itu...
karena bisa jadi ini kali terakhir kau bisa menikmati pesonanya. esok saat kau bangun, bisa jadi ia sudah ada yg memiliki.

saat hari itu tiba
adalah salah satu badai dalam hidupmu

Rabu, Mei 19, 2010

Dan Bahkan Tak Ada Judul Yang Cukup Layak

Engkau, Gadis
Meminta dariku
Sebuah puisi
Dari seloki
Mimpi


Ah,
tak tahukah betapa sulit permintaan itu


Sejujurnya kukatakan
Tak ada kumpulan syair hebat
Tak ada diksi-diksi penuh pikat
Tak ada kalimat kuat berazimat
Yang dapat dengan tepat
Menggambarkan sosok sahabat
Terbaik sepertimu


Karena kata-kata layu sebelum mati
Ditakluk ketulusan hati
Karena bait demi bait gugur
Kala luka kau hibur
Dengan senyuman
indah bunga setaman


Engkau, gadis
meminta sebuah puisi
dari pintalan cahaya perak
dan deru bidadari


maaf, sahabat
itu tidak mungkin


karena kau sejatinya puisi itu sendiri
yang hidup bernapas berlari


NB:
Untuk sahabatku yang segera melepas masa lajang
Cuma tiga kata untukmu: Maju, Hajar, Terjang!!!
(wehehehehehehe)


NB lagi:
trima kasih untuk prsahabatanmu
ketulusanmu pada akhirnya membuktikan dua hal sederhana:
1. Tuhan itu ada
2. Ia Maha Baik

Kamis, Mei 13, 2010

Dik, Darimu Aku Belajar

bijak itu datang
dari petang perenungan
dari malam penantian

maka pemuda itu berkata
"aku tak mau menyerah"

lihatlah bahunya yang luruh
dan senyum getir sok tabah

sudahlah.
sedikit menyerah sajalah. kalah
tapi ia menggeleng
"takdir bukan untuk orang pasrah"

Maka 6 tahun harus dilaluinya untuk lulus kuliah
dengan 2 tahun yang hangus karena tidak bayar uang kuliah
mengamen di bis
jadi polisi cepe
timer angkot di terminal
menahan lapar
dari satu kiriman uang tak jelas
ke kiriman tak jelas berikutnya
makan rumput untuk mengganjal lapar
minum air keran masjid untuk menawar haus
dan sempat pingsan di kampus
setelah 3 hari tak makan

pemuda itu berkata
"aku pasti menang"

dan 2 tahun lulus belum juga bekerja
hanya ingin di bidang sesuai pendidikannya

sudahlah, ambil saja yang ada
yang penting ada buat rokok
ada buat surat lamaran berikutnya

tapi ia menggeleng
"berdamai dengan keadaan
bukan sebuah pilihan"

dan kini lihatlah
pemuda tanggung itu kini laki-laki
bahunya tegak gagah
senyum sumringah
dan napas ringan yang tertata indah

"aku diterima"

Dik, darimu aku belajar
bahwa sabar itu sebenarnya
singkat saja
dan pasti berbuah indah
pada akhirnya

Selasa, Mei 11, 2010

Ke Ujung Pelangi





<><>


paman tua pembersih kuil
membisikkan rahasia kepada saudagar kaya
maukah kau peta
ke ujung pelangi?

saudagar berkata, tentu
tak enak hatinya menolak seorang tua
tapi hartanya masih kurang
mengunjungi ujung pelangi?
waktu tuk mencari uang
pasti berkurang, hartanya pasti berkurang

saudagar menyelipkan peta 
ke sahabatnya menantu raja
ini peta ke ujung pelangi
lihat dan pahami
menantu raja menggeleng
mau dibawa kemana kerajaannya
bila ia pergi
ke ujung pelangi

menantu raja berbisik kepada hulubalang
buatmu, terserah jika mau dibuang
hulubalang tak menolak, takut kepala ditebang

hulubalang memberikan peta kepada istri ketiga
cantik serupa kijang kesturi
anggun laksana titisan bidadari
apa ini, hardik si istri manja 
bukan uang yang kau berikan 
malah kertas buruk pembungkus makanan

peta dipungut bocah pincang dari pinggir jalan
ini pasti peta harta!!
bocah pincang memberikan kepada kakaknya
seorang pelayan muda
buatmu, kakak tercinta
karena kebaikanmu
dan dirimu yang apa adanya

pelayan muda membaca dan mengerti
lalu ia berkata
kepada wanita sederhana berpenutup kepala
pelanggan setia

sudikah kau bersamaku,
kita berpetualang ke ujung pelangi?
tempat berlabuhnya harapan
dan mewujud mimpi-mimpi 

pasti seru!!
mengikuti peta ajaib
menyusuri labirin kota
melompati gang sempit 
membaca tanda-tanda
pasti seru!!
melintasi belantara pasir
mengarungi marabahaya
bersabar di perempatan kota
bersyukur di lapang jalan desa
pasti seru!!
menipu bajak laut
bersahabat dengan burung perenjak
menikam sepi hujan
mengakrabi langit bumi

bila kita lelah?
tanya wanita itu

kita singgah di kedai
mentertawai kebodohan kita

bila kita haus?
tanya wanita itu lagi

kita baca kitab suci
dan ayat-ayat di muka bumi

bila kita lapar?

cukuplah aku yang lapar
kau takkan kuijinkan meski sebentar

bila aku ingin pulang?

ke ujung pelangi
disitu kita pulang yang sejati
bertemu tuhan
dan berkata
kita saling memilih
berkelana bersama
karena engkau, tuhan

maka berangkatlah mereka
berpetualang ke ujung pelangi
ada kala mereka lelah
ada kala mereka haus
ada kala mereka ingin menyerah
ada kala sang pelayan lapar
tapi berkata tidak lapar untuk sang wanita

itu biasa, kata mereka
yang telah menjadi bijak dalam perjalanan

mereka berkata, hidup memang seperti itu 
tak selalu lurus melulu
tapi masih ada langit berbintang malam hari
masih ada udara segar sehabis hujan
masih ada embun pagi selepas mimpi
ada angin
kedai yang hangat
tawa bocah kecil
hijau, pohon, napas, hidup, air, pelangi
tuhan
tuhan
tuhan

(aku jadi ingin ke ujung pelangi

paman penjaga kuil, boleh kumiliki 
peta menuju ujung pelangi

“boleh, tapi cari dulu
pergi dengan siapa?)

Jumat, Mei 07, 2010

Celoteh Rindu




Rumitnya lumut
Menganyam rindu
pada perdu
di tembok batu
di sela embun beku
kala sendu
pagi hariku