Sabtu, Juli 31, 2010

Aku Mendekati Mimpi

seakan ada listrik di udara
aku bahkan dapat mendengarnya


embun subuh di rumput dan daun dalam perjalanan berangkat ke sekolah
bergerombol menyusuri jalan pulang bersama teman smp
cinta pertama gadis bali bermata sendu
patah hati yang pertama
menjadi alien di sma
patah hati kedua
seakan sinyal untuk tujuh patah hati berikutnya
bolak balik depok bogor untuk kuliah sambil bekerja
tawa renyah teman-teman kos
tidur satu ranjang yang sempit dengan sahabat
menyandang status penghuni gelap tetap
sepatu bekas yang dibeli di pinggir rel
sepatu pertama untuk interview kerja yang pertama
dasi untuk interview pertama
penolakan kerja pertama
menyusul lusinan kegagalan berikutnya
pekerjaan pertama
berkeringat ekstra joss dan lutut yang gemetar membongkar barang satu kontainer
senyum pelanggan yang puas
makian mereka lebih ganas
motor pertama
motor bekas kredit 2,5 tahun lamanya
warna putih cat dinding rumah sendiri
meski seukuran lebih besar sedikit dari pos security
meski butuh lima belas tahun waktu untuk melunasi


selangkah demi selangkah
aku mendekati mimpi


dulu aku bercita-cita, tapi tak terpikir akan bisa meraihnya
tapi kini sedikit demi sedikit
aku membangun jembatan bata
Meski masih jauh nyata dari angan-angan
Tapi aku tahu,
suatu hari nanti aku kan menaiki tribun juara
bersama pejuang mimpi lainnya

5 komentar:

Anonim mengatakan...

Sampai ketebu di tribun ya Bang.. Hehehe.. Terharu nieh...hiks

Anonim mengatakan...

Eh,,sampai ketemu maksudnya ^^v

reza is fahmi mengatakan...

iya, sampe ketemu di tribun mimpi, dimana semuanya juara satu, ga ada juara kedua atawa ketiga......

Anonim mengatakan...

soal ini mah kamu tidak sendirian :) heheee
bersyukurlah karena Allah sudah memberikan jalan,
semangad untuk orang2 yg membentukmu menjadi spt hari ini :)

Anonim mengatakan...

soal ini mah kamu tidak sendirian :) heheee
bersyukurlah karena Allah sudah memberikan jalan,
semangad untuk orang2 yg membentukmu menjadi spt hari ini :)