Sabtu, Mei 21, 2011

Ramai, Tapi Masih Saja


Mug coklat
Kopi hitam pekat
Charger. Kabel-kabel terurai
Di atas meja kerja. Damai
Ramai
Tumpukan dokumen
Potongan sakramen
Doa yang melantai mendinding melangit-langit
Semua tak mudah. Semua tak sulit.
Layar bergetar
Sangit komputer terbakar
Email pelanggan yang tak sabar
Bos yang menggelepar
Kalap. Murka. Nanar
Sibuk. Dunia sibuk menari
Hari ini
Deadline membayang kemana langkah
Tak lelah
Selalu ikut menunggu patut
Bagai malaikat maut
Cemberut menunggu kabut
Ramai. Dunia ramai berdansa
Tak ada celah untuk berduka
Melamunkan tanya-tanya
Mendiktekan tanda baca
Di kening para pujangga


Tapi masih saja
Potret dirimu
Resonansikan pilu
Buluh-buluh rindu


2 komentar:

FeeThree mengatakan...

bangkit kalahkan sendu gulita, cerah meraih semesta

reza is fahmi mengatakan...

hehe... just a writing ma'am....