Sabtu, Februari 21, 2009

Tentang Tahun Baru

Tahun baru
Kukira langit jadi ijo
Atau bulan berubah kotak
Ternyata masih sama
Seperti hari kemarin
Dan akan tetap sama
Di hari-hari mendatang

Lalu mengapa manusia memenuhi jalan-jalan
Pesta-pesta digelar
Terompet ditiup dalam nada suka cita
Yang mendunia
Televisi berlomba meliput secara ”live”
Sejenak ekonomi berkontraksi
Karena konsumsi yang melonjak
Untuk makanan kecil, minuman, dan kesia-siaan

Kukira manusia selalu terpesona pada angka-angka

”Ini adalah momen
Saat untuk merenungi masa lalu
dan meninjau lagi harapan”

tak bisakah kita buat momen itu
setiap hari
setiap waktu
disini, di dalam benak kita

Apa yang kau peringati kawan?

Perbuatan masa lalu yang megah
Atau berusaha menutupi kekalahan
Cita-cita yang terwujud
Atau harapan yang tereduksi

Lalu kesia-siaan itu berakhir di waktu pagi
Wajah-wajah penat
Sampah dan puing-puing perayaan
Lalu kita mendengar napas-napas yang tertahan
Karena hari ini belum tahu apa masih bisa makan
Lalu kita menyaksikan peperangan seperti drama komedi
Kepedihan itu nyata di layar televisi

Tahun baru!
Heh...tahun yang kita sebut lama
Baru setahun lalu kita rayakan sebagai tahun baru

Tidak ada komentar: