istriku,
pagi ini aku tidak terbangun dari lelap tidur oleh panggilan azan
melainkan oleh bisikmu di telinga
"Pak'e... subuh."
betapa aku terenyuh
kau dalam balutan daster lusuh
aku bergegas menyempurnakan wudhu
kita lalu berjamaah
dalam cengkrama cinta
kepada Sang Maha Kuasa
sambil menunggu waktu berangkat kerja
aku menikmati pagi
sofa tua
segelas teh hangat
roti dingin
dan kau taruh kepalamu di dadaku, istriku
di layar tivi yang berpendar gundah
suporter tawuran dengan warga
lalu berita susul menyusul
tentang para ibu yang menjerit
harga cabe selangit
tentang pemerintah yang lamban
dan politisi yang tak sabar
ingin berkuasa
aku menarik napas panjang
dunia kian tak ramah
bagi mereka yang lemah
kulontarkan kegalauan ke udara
kau dengarkan dengan setia
lalu bisikmu di telinga
"Pak'e... Ndak berangkat? Nanti telat."
Istriku,
betapa aku beruntung memilikimu
pagi ini aku tidak terbangun dari lelap tidur oleh panggilan azan
melainkan oleh bisikmu di telinga
"Pak'e... subuh."
betapa aku terenyuh
kau dalam balutan daster lusuh
aku bergegas menyempurnakan wudhu
kita lalu berjamaah
dalam cengkrama cinta
kepada Sang Maha Kuasa
sambil menunggu waktu berangkat kerja
aku menikmati pagi
sofa tua
segelas teh hangat
roti dingin
dan kau taruh kepalamu di dadaku, istriku
di layar tivi yang berpendar gundah
suporter tawuran dengan warga
lalu berita susul menyusul
tentang para ibu yang menjerit
harga cabe selangit
tentang pemerintah yang lamban
dan politisi yang tak sabar
ingin berkuasa
aku menarik napas panjang
dunia kian tak ramah
bagi mereka yang lemah
kulontarkan kegalauan ke udara
kau dengarkan dengan setia
lalu bisikmu di telinga
"Pak'e... Ndak berangkat? Nanti telat."
Istriku,
betapa aku beruntung memilikimu
2 komentar:
ideal banget sssiiihh..sok tau luh za..xixixixi..mirip2 kisah kasih gw..hahaha..
mengharuken..
Posting Komentar