Rabu, Desember 05, 2007

Capung di Atas Kap Mobil

Capung di atas kap mobil
Di tengah lalulintas padat jalan raya
Capung mencari jalan pulang
Ke sawah dan padang terbuka
Yang kini sudah tak ada

Capung boleh menangis?

Boleh.
Airmatanya berderai
Menjadi aspal.
Menghubungkan kota-kota
Jembatani kata-kata

Capung boleh memaki?

Boleh.
Makiannya membahana
Jadi rambu lalu lintas
Jadi papan iklan raksasa

Capung di atas kap mobil
Rindu alam sahaja
Mencari jalan pulang
Bingung membaca peta

Bagaimana capung mati?

Mati diterjang
Bis melaju kencang

Tewas ditebas
Sayap pesawat melandas

Mayatnya lalu kering. Dikelupas jaman
Rangkanya jadi batu
Tiang utama gedung tinggi.

Kemana anak cucu mencari capung?

Di museum. Prasasti.
Legenda. Dongeng Ibu untuk putranya.
Di buku sejarah.

“Konon dulu kala, ada makhluk bernama capung.
Dan dia akhirnya musnah untuk selamanya…...”

Tidak ada komentar: