Rabu, Agustus 31, 2011
Rabu, Agustus 17, 2011
Ketika Atuk Pergi
Ketika Atuk pergi
Saat itu malam menjelang tua
Huru hara
Manusia bergegas-bergegasRuang tamu dibersihkan
Tikar digelar
Tenda
Bendera
Gelas plastik air kemasan
Berita dari pintu ke pintu
Pekik speaker masjid
Mengumumkan air mata
Kain hijau penutup ruangan
Selendang untuk mengikat kepala
Selendang mengikat kaki dan tangan
Kain dijajarkan
Kerudung hitam
Peci kekecilan
Al-Quran berdebu
Nampan untuk uang
Yasin satu satu
Dan tangis di lidah yang kelu
Ketika Atuk pergi
Rindu pecah
Kilasan-kilasan bagai bisul bernanah
Bahkan ingatan yang paling indah
Menimbulkan sensasi serupa daging dihujam anak panah
Kata-kata yang tak sempat terucap
Kata-kata yang mengapa sampai terucap
Penyesalan bagai pahit empedu di langit kerongkongan
Penyesalan bagai bayangan yang tercipta meski gulita meliputi terang
Penyesalan bagai titik yang terus membesar menutupi pandangan
Penyesalan bagai lamunan namun sadar sepenuhnya kenyataan
Penyesalan bagai sesuatu yang muram
Sesuatu yang disadari akan selalu menjadi bagian dari kesadaran
Ketika Atuk pergi
Sebagian hidup turut dibawa pergi
Senin, Agustus 15, 2011
Bertamu
Sama sekali ku tak menyangka
Ia membuka sepatu sebelum masuk
Lalu menyapaAku bahkan tak mengenali
Tak lama asap mengepul
Kamu siapa, tanyaku
Seorang tamu, jawabnya
Malam beranjak tua
Bahkan jangkrik meringkuk di peraduan
Ada urusan apa ya?
Menjemput kawan lama, bisiknya
Di ruang tidur
Perempuan tua lemas terbujur
Napasnya menebal memipih tertatih
Senada dengan sungai air mata di pipi
Tak tahukah kami sedang menabung pedih
Aku mengetuk-ngetuk udara muram
Sang maut menatap langit-langit. DiamMendengar satu dua ayat-Nya
Dibacakan di telinga
Allah
Allah
Allah
Satu napas
Lalu tenang
Ah, dasar...
Tahu begitu, tak ku buka pintu
Sang maut pamit pulang
Jangan kembali, teriakku
Tak mungkin, ia tersenyum
Kita kan kawan lama
Bila tiba waktu
Aku kan mengunjungimu
Kalau begitu tak akan ku buka pintu, batinku
Tapi bisakah begitu?
Rabu, Agustus 03, 2011
Dance With You
ramadhan, i'd rather dance with you
dance under the light
until the night is throughrather dance than talk with you
enough with the conversation
each promise i made is none realisation
letting my body does the jiggy
i will only follow the melody
swing swing till morning break free
will you do that Ramadhan, for me?
Langganan:
Postingan (Atom)