Rabu, Februari 16, 2011
Kenangan Tentang Sebuah Rumah
aku masih ingat sebuah rumah
yang dipenuhi suara anak kecil
dan bising televisi
mama sering membuat sepanci besar bubur
dan meski sangat lezat
perut lapar kami jarang terhibur
aku masih ingat dinding rumah itu
yang tak sejengkal pun selamat
dari coretan absurd tangan-tangan mungil
dan meski berat kehidupan menghimpit tulang dadanya
mama tak pernah kehabisan cinta untuk kami
tak pernah sedikit pun
sampai pada suatu ketika di malam yang cerah
saat langit telanjang menunjukkan keindahannya
mama menggiring kami ke luar rumah
lalu membiarkan kami memilih bintang kami sendiri
bintang yang kemudian kami beri nama
cita-cita
saat itulah aku sadar
tak ada bintang yang secantik kilau cahaya
yang memantul dari air mata mama
air mata untuk kami
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar