dik, rindu ini padamu
adalah gerimis malam hari, di kesempatan pertama selepas senja
saat aspal basah memantulkan sinar lampu aneka warna
sehingga jalan raya seolah bentangan cahaya terentang hingga nirwana
dik, rindu ini padamu
berupa dendang angin menyapu lembut kepala
memperdengarkan nada-nada purba yang terperangkap di cangkang kerang raksasa
cerita tentang samudera dan kemegahan birunya
dik, rindu ini absurd
serapuh bayangan dirimu
di genangan air ingatanku yang tua
yang pecah digilas
mobil melintas
seperti empedu
rindu ini melekat padaku, pahit dan beku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar