Sabtu, Mei 21, 2011

Ramai, Tapi Masih Saja


Mug coklat
Kopi hitam pekat
Charger. Kabel-kabel terurai
Di atas meja kerja. Damai
Ramai
Tumpukan dokumen
Potongan sakramen
Doa yang melantai mendinding melangit-langit
Semua tak mudah. Semua tak sulit.
Layar bergetar
Sangit komputer terbakar
Email pelanggan yang tak sabar
Bos yang menggelepar
Kalap. Murka. Nanar
Sibuk. Dunia sibuk menari
Hari ini
Deadline membayang kemana langkah
Tak lelah
Selalu ikut menunggu patut
Bagai malaikat maut
Cemberut menunggu kabut
Ramai. Dunia ramai berdansa
Tak ada celah untuk berduka
Melamunkan tanya-tanya
Mendiktekan tanda baca
Di kening para pujangga


Tapi masih saja
Potret dirimu
Resonansikan pilu
Buluh-buluh rindu


Kamis, Mei 19, 2011

Betapa Aku










betapa aku ingin menjadi sebatang besar pohon yang rebah di sungai air matamu
membendung semua pilu
lalu mengalirkannya kembali ke telaga di dadaku 
meski sesaat saja
ku menjadi dahan yang terus menerus tumbuh bagai lengan raksasa terulur ke angkasa
membawamu ke ketinggian
membiarkanmu menikmati setiap jengkal keindahan
agar lengah dirimu dari duka yang tertinggal di bumi
kau melompat
dan aku menjadi sayap yang menemanimu mengunjungi negeri-negeri jauh
negeri dimana siapa saja dapat mengenakan senyum seindah permata pada wajah mereka
karena kebahagiaan adalah mata air yang tak pernah kering

kau berbisik, ”adakah negeri semacam itu?”

betapa aku ingin menjadi seutas angin
mengabarkan tanyamu itu kepada para malaikat bercahaya yang bersemayam di pucuk-pucuk awan
agar mereka berkenan melantunkan munajat doa dari bibir mereka yang suci dari dusta
doa agar engkau diliputi kedamaian bagai langit berbintang menyelimuti malam
selalu

Selasa, Mei 10, 2011

Lelaki Yang Lebih Baik













Kirimkan ku seorang saja
Tuk mencinta
Ku ingin rebah di lengannya
Lindungi ku dari bahaya
Hujan yang mengguyur jiwa


Berikan ku musim panas
yang tak pernah berlalu
Karena Tuhan! aku takut beku
Rasanya kian renta aku
Sebelum akhir waktu


Seiring jiwa sembuhkan rasa malu
Ku kan bangkit dari pilu
Karena Tuhan!
Ku lakukan semua yang ku mampu
Jadi lelaki yang lebih baik


Ku berdamai dengan kesadaran
Karena ini bukan salahku
Meski ku selalu diajarkan
Tuk menanggung kesalahan


Dengan tenang malaikatku
Kan menangkap air mata
Mengeluarkan ku dari sana
Dari perihnya luka


Sekali kau temukan kekasih
Kau telah pulang ke rumah
Cinta dimana-mana
Cinta dimana-mana

Aku tahu sebagian cinta
Jatuh menghempas
Di keras cadas
Tetapi cinta dimana-mana
Cinta dimana-mana

(terjemahan asal-asalan better man-nya robbie william)






Minggu, Mei 08, 2011

Berapa Ikan di Telaga












menghitung ikan
di telaga
banyak ya…
sebanyak kemungkinan
sebanyak yang diduga

terduga bahwa
hidup itu sederhana
kau berusaha
wujudkan segenap cita
seakan hidup mati jadi taruhannya
kau kerahkan seluruh kemampuan
kau pertaruhkan semua harapan         

dan hasil akhir?

siapa yang tahu
berapa ikan di telaga
siapa yang tepat menduga?
siapa bisa!

sudahlah..
jangan pasrah..
lakukan saja!